Sunday, September 8, 2013

Diaryku..

Kisah tentang Diary #1 : Keberanian Awal Aku Menulis.

Iseng-iseng. Membongkar tumpukan buku yang ada di lemari di sudut kamar. Maksud hati merapikan isinya dan memilah mana barang-barang yang harus aku pertahankan dan mana yang layak aku singkirkan.

Ough..!!!

Barang apa saja ini yang menumpuk tidak karuan di dalam lemariku?? Lama tidak aku sentuh mereka karena aktifitasku yang bejubel. Hampir sama penuhnya dengan isi lemariku sekarang.

Oke, kita mulai membersihkan. Semangat Miss..!!!

Satu persatu aku pilah sesuai dengan kategorinya (kayak barang jual ajah). Dari buku, map-map berkas, tumpukan album foto, dan .. upzzz, aku menemukan empat diary lamaku dengan cover yang berbeda dan aku yakin, dengan berbagai macam ocehanku yang berbeda-beda. ^_^

Cover hitam aku buka. Mirip agenda kerja, dan memang agenda kerja yang aku alihkan fungsinya sebagai tempat uneg-uneg. Banyak coretan dengan tinta warna-warni berglitter dan potongan dari majalah yang aku tempel disana-sini. Ada gambar Backstreet Boys disana, bersebelahan dengan Britney Spears. Yach, ketika itu mereka sedang tenar-tenarnya. Hm… diary-nya anak muda. Maklum, ketika itu aku baru lulus SMP. Dan isinya pun juga bergaya anak muda. Asal celoteh. Tanpa ada evaluasi dari celotehanku.

Cover biru. Dengan gambar kupu-kupu merah di depannya. Masih berisi tinta warna-warni dengan glitter yang berserakan karena saling menindih antara halaman satu dengan halaman yang lainnya. Tapi yang ini sedikit berbeda. Isinya, puisi. Kumpulan puisi tepatnya. Karena dulu, sempat aku menggilai mengoceh dengan menuliskan puisi. Karena aku yakin, orang yang sengaja membaca atau mencuri-curi baca diaryku, pasti tidak akan mengerti maksud tulisanku. Kecuali guru bahasa indonesia. Hehehehhe,

Aku beralih ke cover hijau. Tintanya sudah tidak lagi ada glitter tetapi sudah berganti dengan tinta yang keseluruhan berwarna biru. I like blue so much..!!! Aku baca, dan isinya tetap dengan uneg-uneg yang rata-rata tentang pelajaran dan tentang cowok. Hmmm, masa SMA yang mendebarkan. Aku tersenyum, karena ternyata dalam diary ini aku sudah bisa meraba maksud hati dan membuat sebuah analisa atas kejadian yang aku alami. Sudah terbentuk konsep yang matang tentang masa depan.

Diary terakhir. Bercover merah maroon. Hanya separuh yang terisi tulisanku, dan terhenti. Isinya, ada celotehanku, marahku, keinginan untuk masa depanku, resolusi tahun baru, impian 10 tahun ke depan (yang masih aku usahakan untuk bisa memenuhi itu. ^^). Aku, semakin terlihat dewasa dengan diary di awal kuliah. Dan aku menemukan sebuah print out chart dalam 4 lembar HVS yang aku lem untuk menciptakan sebuah 1 lembar kertas lebar, yang berisi cita-cita dan langkahku untuk mencapainya. Ternyata disini aku menyelipkannya, kertas lebar yang sempat aku tempel di dinding kosku yang dingin.

Diary. Awal keberanianku untuk menulis. Kenapa aku bilang keberanian? Karena ada sebagian orang yang menghindari menulis hanya karena malu untuk membacanya kembali. Dan tidak untuk aku. Sekarang, setelah aku menemukan 4 diaryku, aku jadi tahu, beberapa hal. Tentang perkembangan kemampuan menulisku. Tentang konsep berfikirku dengan membandingkan jenjang usiaku. Tentang masa depan yang masih aku raba tapi sudah berani aku impikan. Dan tentang kenangan yang tidak mungkin akan aku hapus karena aku malu membacanya
 sumber:http://muda.kompasiana.com/2010/08/01/diary-keberanian-awal-aku-menulis-211998.htm

No comments:

Post a Comment